Demam adalah salah satu kondisi yang umum dialami oleh anak-anak, dan sering kali menjadi tanda bahawa tubuh mereka sedang melawan infeksi. Namun, bagi banyak ibu bapa, demam dapat menjadi sebab kebimbangan, terutama apabila demam tersebut berpotensi menyebabkan kejang. Kejang demam adalah jenis kejang yang berlaku pada anak-anak dengan demam, dan ia sering kali membuat ibu bapa merasa cemas. Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai hubungan antara demam dan kejang, penyebab, tanda-tanda, dan langkah-langkah pencegahan yang boleh diambil. Memahami fenomena ini adalah langkah penting untuk membantu ibu bapa menangani situasi dengan lebih tenang dan berinformasi.
Pengertian Demam dan Kejang Demam
Demam adalah salah satu reaksi tubuh terhadap infeksi, dan biasanya ditandai dengan suhu badan yang melebihi 38 derajat Celsius. Tubuh meningkatkan suhu badan sebagai cara untuk melawan patogen seperti virus atau bakteria. Sementara kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak-anak berusia antara 6 bulan hingga 5 tahun, yang diakibatkan oleh demam. Kejang ini biasanya berlanjutan selama beberapa minit dan dapat menyebabkan kekejangan otot, kehilangan kesadaran, dan gerakan tidak terkawal. Meskipun kejang demam sering kali tidak menunjukkan masalah yang serius dan kebanyakan anak akan pulih sepenuhnya, pemahaman tentang kondisi ini amat penting untuk mengatasi situasi dengan lebih baik.
Penyebab Kejang Demam pada Anak
Kejang demam biasanya terjadi akibat lonjakan suhu yang cepat dan tiba-tiba. Ketika suhu badan meningkat secara drastik, otak mungkin merespons dengan cara yang menyebabkan kejang. Ini lebih biasa terjadi pada anak-anak, kerana sistem saraf mereka masih berkembang dan belum sepenuhnya matang. Dalam kebanyakan kes, kejang ini tidak disertai dengan penyakit neurologi yang serius dan merupakan merupakan respons fisiologi terhadap demam. Infeksi virus, seperti influenza atau cacar, adalah penyebab utama demam pada kanak-kanak yang sering mengakibatkan kejang. Meskipun kejang demam bukan penyakit itu sendiri, ia adalah reaksi yang serius dan memerlukan perhatian khusus dari ibu bapa.
Tanda-tanda dan Gejala Kejang Demam
Untuk mengenali kejang demam, penting bagi ibu bapa untuk mengetahui tanda-tanda awal yang mungkin muncul. Biasanya, gejala ini bermula dengan demam tinggi, yang diikuti oleh gejala kejang. Kejang mungkin dimulakan dengan kekejangan pada tubuh, terutama pada lengan dan kaki, serta kekakuan pada otot. Dalam beberapa kes, anak mungkin kehilangan kesadaran, dan pernapasan mungkin juga menjadi tidak teratur. Ibu bapa juga akan perhatikan perubahan pada warna kulit, seperti menjadi pucat atau kebiru-biruan. Selain itu, kejang demam boleh berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa minit. Setelah kejang berakhir, anak mungkin tampak bingung atau mengantuk, namun biasanya akan kembali ke keadaan normal dengan cepat. Penyakit yang mendasari dan sebab-sebab demam perlu diteliti untuk mengelakkan kejang berulang.
Cara Mengatasi dan Mencegah Kejang Demam
Menghadapi kejang demam tidaklah mudah, tetapi terdapat langkah-langkah yang boleh diambil untuk membantu mengatasi situasi tersebut. Pertama, jika anak mengalami demam, penting untuk memantau suhu badan mereka. Jika suhu meningkat melebihi 38.5 derajat Celsius, dapatkan langkah untuk menurunkan suhu dengan menggunakan ubat penurun demam seperti paracetamol, sesuai dengan dos yang dinyatakan untuk usia dan berat anak. Sekiranya anak mengalami kejang, ibu bapa harus tetap tenang, meletakkan anak di permukaan yang rata dan selamat, serta menjauhkan objek tajam dari jangkauan. Pastikan untuk memantau waktu kejang dan segera hubungi dokter jika kejang berlanjutan lebih dari 5 minit atau jika anak tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Selain itu, menjaga sistem imun anak dengan pemakanan yang seimbang, vaksinasi, dan menjaga kebersihan juga dapat mencegah demam dan kejang berulang. Kesedaran dan pengetahuan tentang kejang demam adalah kunci untuk mengurangkan kebimbangan di kalangan ibu bapa.